Senin, 25 April 2011

makalah manajemen


A.    Pendahuluan

Manusia adalah makhluk sosial, sehingga ada kecenderungan dalam dirinya untuk berinteraksi dan bekerjasama. Sejarah manusia dapat ditelusuri melalui perkembangan organisasi social. Pertama-tama adalah keluarga dan suku nomadic, lalu muncul kampong yang permanen dan masyarakat berdasarkan suku dengan sistem feudal, dan kemudian terbentuk negara sebagai perkembangan lebih lanjut.

Dalam kehidupannya, manusia adalah anggota suatu organisasi, misalnya anggota organisasi kemasyarakatan, olah raga, bisnis, dan sebagainya. Organisasi-organisasi tersebut mempunyai rencana dan cara pencapaian tujuan, termasuk di dalamnya adalah tugas mencari dan mengalokasikan sumber daya yang dimiliki oleh organisasi, dan mempunyai pemimpin yang disebut manajer yang bertanggungjawab atas keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.


B.     Pengertian Manajemen dan Peranan Manajemen

Istilah manajemen berasal dari kata to manage berarti control. Dalam bahasa Indonesia dapat diartikan : mengendalikan, menangani, atau mengelola. Selanjutnya, kata benda “manajemen” atau management dapat mempunyai berbagai arti. Pertama sebagai pengelolaan, pengendalian atau penanganan (“managing”). Kedua, perlakuan secara terampil untuk menangani sesuatu berupa skillful treatment. Ketiga, gabungan dari dua pengertian tersebut, yaitu yang berhubungan dengan pengelolaan suatu perusahaan, rumah tangga atau suatu bentuk kerjasama dalam mencapai suatu tujuan tertentu.

Tiga pengertian itu mendukung kesepakatan anggapan bahwa manajemen dapat dipandang sebagai ilmu dan seni. Manajemen sebagai ilmu artinya manajemen memenuhi kriteria ilmu dan metode keilmuan yang menekankan kepada konsep-konsep, teori, prinsip, dan teknik pengelolaan. Manajemen sebagai seni artinya kemampuan pengelolaan  sesuatu itu merupakan seni menciptakan (kreatif). Hal ini merupakan keterampilan dari seseorang. Dengan kata lain, penerapan ilmu manajemen bersifat seni. Oleh karena itu manajemen adalah sesuatu yang sangat penting, karena ia berkenaan dan berhubungan erat dengan perwujudan atau pencapaian tujuan. Sedangkan manajer adalah orang yang mengelola dan menangani suatu perusahaan dan sebagainya.

Pengertian manajemen didefinisikan dalam berbagai cara, tergantung dari titik pandang, keyakinan serta pengertian dari pembuat definisi. Secara umum pengertian manajemen adalah pengelolaan suatu pekerjaan untuk memperoleh hasil dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan dengan cara menggerakkan orang-orang lain untuk bekerja. Oleh karena itu, manajemen ada dalam setiap aspek kehidupan manusia dimana terbentuk suatu kerjasama (organisasi).

George R. Terry (1997) menyatakan, “Manajemen adalah suatu proses yang berbeda terdiri dari planning, organizing, actuating, dan controlling yang dilakukan untuk mencapai tujuan yang ditentukan dengan menggunakan manusia dan sumber daya lainnya”. Dengan kata lain, berbagai jenis kegiatan yang berbeda itulah yang membentuk manajemen sebagai suatu proses yang tidak dapat dipisah-pisahkan dan sangat erat hubungannya.


C.    Konsep Dasar Manajemen

Konsep dasar manajemen meliputi:
1.      Identitas manajemen :
a.       Sebagai suatu hal yang ada karena dapat dipelajari,
b.      Sebagai suatu proses karena umumnya meliputi kegiatan : perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, penggerakan dan pengawasan secara berkelanjutan,
c.       Dapat diketahui hanya dari hasilnya saja (intangible),
d.      Sebagai suatu alat untuk mencapai tujuan (hasil).

2.      Arti pentingnya manajemen:
a.       Tak akan ada suatu organisasi yang berhasil dalam mencapai tujuannya tanpa menggunakan manajemen secara efektif dan efesien,
b.      Manajemen dapat memberikan nilai efektifitas bagi setiap usaha-usaha manusia,
c.       Manajemen dapat menjamin pencapaian hasil usaha yang maksimal.

3.      Prinsip Manajemen:
a.       Berguna bagi para manajer dalam usaha menghindari berbagai kesalahan umum dalam pekerjaanya,
b.      Bersifat fleksibel sesuai dengan situasi dan kondisi yang berkembang dalam lingkungan organisasi.

4.      Sasaran manajemen:
Sasaran manajemen sangat penting oleh karena itu harus dibuat dengan jelas dan tegas karena jika tidak (kurang) jelasnya maka akan mempersulit tugas-tugas manajer.

Berdasarkan beberapa pengertian dan definisi yang telah diuraikan di atas dapat disimpulkan, bahwa manajemen itu meliputi hal-hal sebagai berikut :
a.       Sebagai pekerjaan pimpinan,
b.      Ada tujuan yang ingin dicapai,
c.       Pencapaian tujuan dilakukan dengan orang lain,
d.      Setiap kegiatanya selalu menggunakan cara berpikir ilmiah dan praktis (prinsip-prinsip manajemen) dengan dukungan berbagai sumberdaya yang tersedia,
e.       Pencapaian tujuan dilakukan dengan cara seefektif dan seefesien mungkin.

Berdasarkan kesimpulan tersebut pengertian manajemen diinterpretasikan pada Gambar 2 :

D.    Unsur - Unsur Manajemen

Menurut Harrington Emerson dalam Phiffner John F. dan Presthus Robert V. (1960) manajemen mempunyai 5 unsur (5M), yaitu :
1.      Men
2.      Money
3.      Materials
4.      Machines, and
5.      Methods.

Peterson O.F.,member of Indiana University memasukkan unsure mesin ke dalam material dan metode diberi istilah the use sehingga katanya, “Management is the use of man, money and materials to achieve a common goal”. Ada lagi seorang ahli bernama Mooney James D., 1954, ia memasukkan unsure-unsur uang, material, dan mesin ke dalam istilah yang disebut fasilitas sehingga unsur-unsur manajemen adalah
1.      Men
2.      Facilities
3.      Methods
George R. Terry dalam bukunya Principle of Management mengatakan, ada 6 sumber daya poko dari manajemen, yaitu :
1.      Men and women
2.      Materials
3.      Machine
4.      Methods
5.      Money
6.      Markets

Sistematika dari keempat pandangan para ahli itu jelas menunjukkan, manusia merupakan unsur manajemen yang pokok. Manusia tidak dapat disamakan dengan benda, ia mempunyai peranan, pikiran, harapan serta gagasan. Reaksi psikisnya terhadap keadaan sekeliling dapat menimbulkan pengaruh yang lebih jauh dan mendalam serta sukar untuk diperhitungkan secara seksama. Oleh karena itu, manusia perlu senantiasa diperhatikan untuk dikembangkan ke arah yang positif sesuai dengan martabat dan kepribadiannya sebagai manusia.


E.     Prinsip Umum Manajemen

Prinsip umum manajemen meliputi :
1.      Pembagian kerja (Devision of work),
2.      Wewenang dan tanggung jawab (Authority and responsibility),
3.      Disiplin,
4.      Kesatuan komando (Unity of command),
5.      Kesatuan arah (Unity of direction),
6.      Mengabaikan kepentingan pribadi untuk kepentingan umum (Disregarding private interest for the sake of public),
7.      Sistem pengupahan (penggajian) pegawai,
8.      Pemusatan wewenang (Sentralisasi),
9.      Hirarki (jenjang) pengawasan,
10.  Ketertiban,
11.  Keadilan dan kejujuran,
12.  Stabilitas kondisi pegawai (jaminan masa kerja),
13.  Prakarsa dan,
14.  Semangat kesatuan (setia kawan).

Selain itu Hicks menambahkan pula beberapa prinsip manajemen umum, yaitu:
1.      Kesesuaian tujuan
Semua kegiatan organisasi akan efektif jika semua orang yang terlibat di dalamnya bisa bekerja ke satu tujuan secara harmonis. Artinya harus muncul kesesuian antara tujuan individu dengan tujuan organisasinya secara konseptual.

2.      Universalitas manajemen
Apapun tugas organisasi dan tingkat manajemenya maka fungsi-fungsi manajemen pada dasarnya sama karena pada dasarnya keterampilan manajemen itu bersifat transferabel dari satu organisasi dengan satu organisasi lainnya.

3.      Mengutamakan tujuan dan perencanaan
Perumusan tujuan sebagai syarat mutlak untuk sebuah organisasi yang ingin mencapai tujuan secara teratur dan rasional. Sedangkan perencanaan sebagai suatu proses dalam perumusan beberapa tujuan dan pemilihan beberapa pendekatan untuk mencapai tujuan. Proses tersebut umumnya meliputi : pembentukan gagasan, pembuatan konsep, produksi dan pelayanan. Perencanaan ini mendahului fungsi-fungsi manajemen lainnya.

4.      Pengawasan berdasarkan penyimpangan
Supervisi dan pengawasan korektif dikonsentrasikan terhadap kegiatan yang bersifat menyimpang (tidak serasi) dengan yang telah direncanakan.

5.      Keputusan berdasarkan penyimpangan
Seorang manajer harus bisa membuat keputusan mengenai semua persoalan yang menjadi perhatianya kecuali terhadap persoalan yang bukan kewenangannya.

6.      Keseimbangan antara wewenang (authority), kekuasaan (power), tanggung jawab (responsibility) dan pertanggungjawaban (accountability),

7.      Koordinasi.
Berbagai kegiatan usaha yang efektif dapat dicapai jika semua orang dan sumber lain bisa disinkronkan (diserasikan dan diarahkan). Artinya koordinasi diperlukan untuk menjamin tercapainya tujuan secara produktif (Siagian, 1982:18-21).

Koordinasi pada hakekatnya berhubungan dengan penyatuan usaha manusia, yang meliputi:
1.      Jumlah usaha, baik secara kuantitatif maupun kualitatif,
2.      Waktu yang diperlukan,
3.      Penentuan arah usaha-usaha tersebut.

Karakteristik dari koordinasi, adalah :
1.      Bersifat dinamis,
2.      Menekankan pada pandangan yang menyeluruh dalam mencapai tujuan oleh seorang manajer.

Perbedaan antara koordinasi dengan kooperasi terletak pada bagaimana hubungan antara orang-orang dalam melakukan kegiatanya untuk mencapai suatu tujuan. Pada koordinasi erat sekali kaitanya dengan sinkronisasi yang mempunyai arti lebih luas dari kooperasi. Sedangkan kooperasi lebih menekankan pada kerja sama diantara orang-orang dalam mencapai tujuan. Kooperasi bisa terjadi tanpa disertai adanya koordinasi karena koordinasi tidak mudah dilaksanakan dengan alasan :
1.      Setiap bagian mementingkan bagianya masing-masing,
2.      Setiap kepala bagian bertanggung jawab untuk melaksanakan tugas dalam unitnya sendiri,
3.      Adanya vested interest disetiap unit (bagian) sehingga mereka cenderung untuk memusatkan tujuan bagianya masing-masing.

Weber seorang ahli sosiologi Jerman yang pada awal tahun 1900-an menulis mengenai pengembangan teori struktur otoritas yang menggambarkan kegiatan organisasi berdasarkan hubungan otoritas. Weber melukiskan suatu tipe ideal organisasi yang disebutnya birokrasi. Birokrasi, adalah suatu system yang dicirikan oleh, adanya pembagian kerja, hierarki yang dirumuskan dengan tegas, peraturan, dan ketetapan yang terinci dalam hubungan impersonal.
Birokrsi yang ideal menurut Weber, adalah:
a.       Pembagian kerja, pekerjaan diperinci menjadi tugas-tugas sederhana, rutin dan dirumuskan dengan baik,
b.      Hierarki Wewenang, kedudukan (posisi) disusun dalam sebuah hierarki yang dibawah kendali dan diawali oleh yang lebih tinggi,
c.       Seleksi Format, semua anggota organisasi dipilih atas dasar kualifikasi teknis yang diperlihatkan oleh pelatihan, pendidikan, dan pemeriksaan formal,
d.      Tatanan dan aturan formal, untuk menjamin keseragaman dan mengatur perilaku karyawan, dan para manager sangat tergantung pada peraturan organisasi yang formal,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar